PONOROGO, Wakapolres Ponorogo Kompol Meiridiani, S.H., M.H., M.M mengikuti asistensi, monitoring dan evaluasi pemberantasan pungli oleh Unit Pemberantasan Pungli (UPP) Jawa Timur, di ruang Bantar Angin lantai 2 gedung Pemkab Ponorogo, Kamis(28/10/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut yaitu Wakapolres Ponorogo Kompol Meridiani, ketua UPP Jatim Kompol Agung Darmono, UPP Jatim Kompol Dadang Kurnia, UPP Jatim Kompol M. Mahmud, UPP Jatim Dr. Faizin, UPP Jatim Koenarso, UPP Jatim Aipda Buyung Priambodo, Inspektorat Kab. Ponorogo Hadi Prayitno, tim Pokja Saber Pungli Polres Ponorogo dan inkait
Dalam pemaparan, Wakapolres Ponorogo, Kompol Meridiani menyampaikan tentang evaluasi UPP Kabupaten Ponorogo per Januari s.d 24 Oktober 2021.
" Dari evaluasi selama ini kita telah melakukan pencegahan 178 kali, tidak ada penindakan maupun tersangka, kegiatan intelijen sebanyak 37 kali,"paparnya.
Ditambahkan Kompol Meridiani, Satgas secara rutin juga telah melaksanakan sosialisasi dan pengawasan penyaluran bantuan dan pelayanan publik satpas, terlaksana sosialisasi pencegahan pungli baik kepada masyarakat dan perangkat desa, pemasanngan banner anti pungli di semua pelayanan publik.
Selain itu juga disampaikan rencana kegiatan( rengiat) tahun 2022 yaitu menyusun rencana kerja (renja), meningkatkan sosialisasi dan pencegahan pungli, melaksanakan penindakan, mengintensifkan piket posko, temukan dan mengelola solusi dalam aduan masyarakat, meningkatkan partisipasi masyarakat, sosialisasi call center, koordinasi secara kontinyu.
Sementara itu Ketua UPP Jatim menyampaikan," untuk dilanjutkan kegiatan tersebut mohon dilakukan kolaborasi dengan Pokja lain yang diantaranya membuka kotak saran, memberikan perlindungan saksi,"ucapnya.
Ketua UPP Jatim Kompol Agung Darmono menambahkan, selain pencegahan melalui sosialisasi, perlu ditekankan pencegahan dari diri sendiri, lebih mendekatkan diri pada Allah SWT.
"Silahkan munculkan inovasi baik dari semua steakholder untuk meningkatkan profesionalisme saber pungli. Upaya tidak harus ke ranah pengadilan, proses sebagai shockteraphy dan semua masukan dan saran, harus dikoordinasikan dengan baik dalam satu Pokja,"tegasnya.
(Humas)